Laman

Jumat, 16 Juli 2010

200 Tahun Misi Gereja di Surabaya dan Perutusan Animator Misi

Peringatan 200 Tahun Misi Gereja di Surabaya
dan Perutusan Animator Misi 2010






Di aula SDK St. Aloysius (Jl. Gatotan 26 Sby) Yayasan Lazaris memperingati secara sederhana 200 Tahun Misi Gereja di Surabaya dalam perayaan ekaristi dan mengadakan perutusan bagi para guru dan siswa (24 orang) yang akan berangkat ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan untuk Program Animasi Misi (14-26 Juli 2010). Misa konselebrasi dipersembahkan oleh 6 romo (Tetra, Paulus, Alex, Kukuh, Sapta, E.Prasetyo), dan dihadiri oleh Rm Rudi dan Rm Budi Prasetyo Pr. Semangatnya ialah: dari Surabaya semangat misi harus terus dikobarkan dan tugas misi harus dilanjutkan.



200 Tahun Misi Gereja di Surabaya
12 Juli 1810 – 2010

Wilayah Misi Nusantara Abad 19
 7 Mei 1807 - Pendirian Prefektur Apostolik Batavia untuk wilayah yang mencakup seluruh Nusantara. Prefek: Mgr. Jacobus Nelissen
 Awal 1808 – Pendirian Batavia sbg STASI I
 Akhir 1808 – Pendirian Semarang sbg STASI II
 1810 – Pendirian Surabaya sbg STASI III

Misionaris Pertama di Surabaya
"Imam Katolik yang pertama mendarat di Surabaya ialah Pastor Hendrikus Waanders Pr. dan Pastor Philipus Wedding Pr, yaitu pada tanggal 12 Juli 1810. Tetapi Pastor Wedding Pr selanjutnya ditugaskan di Jakarta, sedangkan pastor Waanders menetap di Surabaya dan mendirikan rumah sekaligus digunakan untuk gereja di jalan Gatotan. "

Wilayah Misi Surabaya: 1900 – 1923
 Kota Surabaya dan sekitarnya
 Sebagian besar daerah ujung Timur sampai Banyuwangi (s/d th 1919)
 Pulau Madura (s/d th 1923)
 Kalimantan Selatan dan Timur (s/d th 1905)
 Sewaktu-waktu Bali, Lombok, dan Makasar

Karya Misi: Rumah Yatim Piatu di Jl. Gatotan
 1856 – pendirian rumah yatim piatu St. Vincentius A Paulo di Weesthuis Straat. Pada 1899 yatim piatu putri dipindahkan ke GATOTAN, di dua gedung tua, dan disana bertahan selama 30 tahun.


Minggu, 04 Juli 2010

Program Beasiswa Untuk Pendidikan Keguruan

Program Beasiswa Untuk Pendidikan Keguruan
Bagi Calon Guru Di Lingkungan Yayasan Lazaris

TUJUAN
Memberikan bantuan berupa biaya pendidikan untuk studi S1 (FKIP) demi memenuhi kebutuhan tenaga di lingkungan Yayasan Lazaris Surabaya.

PENERIMA
1. Lulusan SMA/SMK di lingkungan Yayasan Lazaris Surabaya
2. Siswa Katolik yang berprestasi dan secara ekonomi kurang mampu.

SYARAT-SYARAT
1. Lulus SMA/SMK dengan nilai rata-rata 8 atau lebih
2. Beragama Katolik (Surat Baptis).
3. Lulus tes di Perguruan Tinggi yang dipilih/ditentukan Yayasan/disepakati bersama.
4. Program studi ditentukan oleh Yayasan sesuai dengan kebutuhan Yayasan.
5. Menyelesaikan studi tepat waktu.
6. Bersedia bekerja di lingkungan Yayasan Lazaris setelah lulus studi.

KETENTUAN
1. Selama studi wajib mengirimkan fotocopy transkrip nilai setiap semester.
2. Selama masa studi, tidak ada mata kuliah yang mengulang, dengan IKP minimal 2,8.
3. Beasiswa yang diberikan berpedoman pada biaya pokok dari perguruan tinggi yang telah disepakati (SPP, Uang Kuliah), serta biaya lain yang dianggap wajar oleh Yayasan Lazaris.
4. Mempertanggung jawabkan seluruh biaya yang telah diterima dari Yayasan Lazaris.
5. Lamanya ikatan dinas dua kali masa studi yang telah ditempuh, atau lama masa studi ditambah 2 (dua) tahun.
6. Jika penerima beasiswa melanggar ketentuan yang telah telah disepakati bersama/memutuskan beasiswa maka wajib mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Yayasan Lazaris.

Program Studi Lanjut

PROGRAM STUDI LANJUT PEGAWAI YAYASAN LAZARIS


1. Maksud/Tujuan Program:
• Program studi lanjut merupakan salah satu upaya peningkatan mutu SDM demi peningkatan mutu layanan pendidikan/sekolah dalam Yayasan Lazaris.
• Program studi lanjut dimaksudkan agar GARIS ARAH yang hendak dicapai masing-masing unit dapat dicapai dengan lebih efektif dan optimal.

2. Program Studi Lanjut yang ditawarkan:
• Kursus/Pelatihan
• D1 – D4 PT/Universitas pilihan yang disetujui oleh Yayasan
• S-1 pada PT/Universitas pilihan yang disetujui oleh Yayasan
• S-2 (Master) pada PT/Universitas pilihan yang disetujui oleh Yayasan

3. Alasan/Motivasi Mengikuti Program:
• tuntutan profesi (kompetensi, profesionalisme) bidang studi
• tuntutan jabatan di sekolah, mis. Kasek atau Wakasek (mutu dan nama baik sekolah)
• tuntutan akreditasi sekolah (kualitas SDM dari aspek pendidikannya)
• tuntutan kompetensi profesi prospektif staf ahli Yayasan

4. Kriteria/Kualifikasi Peserta Program:
• Pegawai Tetap Yayasan Lazaris
• usia maksimal 50 tahun
• punya minat studi lanjut
• punya kemampuan untuk studi lanjut (IPK > 2,75)
• memenuhi syarat Nilai Prestasi Kumulatif (NPK) yang ditentukan Yayasan, dengan bukti-bukti otentiknya
• mendapat rekomendasi dari Kasek, dengan mempertimbangkan a.l.: penilaian DP3-nya baik, prospektifnya menjadi kekuatan sekolah, komitmen pengabdiannya dalam Yayasan, jasanya mengangkat prestasi sekolah
• persetujuan dari Pengurus Yayasan
• bersedia menandatangani Kontrak Program Studi Lanjut dengan Yayasan a.l. menyangkut: program studi, tempat studi, waktu dan lamanya studi, status kepegawaian, ikatan dinas, penalti/denda, penjadwalan pembayaran beasiswa, dll.

Kerjasama Dengan Universitas Sanata Darma Yogyakarta

Kerjasama Dengan Universitas Sanata Darma Yogyakarta
Untuk Program Pengembangan Guru SDK St. Aloysius

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Akhir-akhir ini SDK St. Aloysius Surabaya menghadapi kompetisi yang semakin tajam dengan sekolah-sekolah lain di sekitarnya. Di Kecamatan Krembangan, lokasi di mana SDK St. Aloysius berada, terdapat 25 SD negeri dan 22 SD swasta. Di antara SD swasta itu, 4 diantaranya adalah SD Katolik. Kompetisi tajam tersebut berakibat pada penurunan jumlah siswa baru SDK St. Aloysius dalam 6 tahun terakhir (Litbang Lazaris, 2009).
Di lain pihak, telah disadari oleh pihak sekolah sendiri bahwa di dalam SDK St. Aloysius terjadi penurunan mutu (Kepala Sekolah SDK St. Aloysius, 2009). Yayasan Lazaris telah mengidentifikasi berbagai kemungkinan penyebab penurunan mutu tersebut (Pengurus Yayasan Lazaris, 2007). Salah satu penyebabnya terkait dengan fakta bahwa sebagian besar guru SDK St. Aloysius masih mengandalkan prinsip-prinsip pendekatan konvensional dalam pendidikan dan pembelajaran. Padahal pendekatan konvensional sebagian sudah tidak relevan lagi dengan karakteristik anak zaman sekarang.
Berdasarkan kedua situasi di atas, Yayasan Lazaris menyadari akan perlunya upaya peningkatan mutu sekolah. Salah satu inti peningkatan mutu sekolah adalah pengembangan kompetensi guru. Upaya pengembangan kompetensi guru SDK St. Aloysius akan efektif jika dilakukan dalam kerangka pengembangan komunitas. Semua anggota komunitas perlu mengidentifikasi sendiri masalah yang dihadapi, menyadari sendiri kebutuhannya, dan menemukan sendiri upaya-upaya jalan keluarnya.
Proses identifikasi, penyadaran dan penemuan tersebut menjadi lebih efektif jika komunitas SDK St. Aloysius didukung dengan fasilitasi dari pihak eksternal untuk membantu kejernihan dan objektivitas proses. Yayasan Lazaris memandang dosen-dosen peneliti dan pengembang pendidikan dari P4-USD dapat berperan sebagai fasilitator proses pengembangan komunitas di atas. Kegiatan pengembangan meliputi: [1] penilaian kebutuhan, [2] penyusunan rancangan program, dan [3] pelaksanaan program.


PROGRAM PENGEMBANGAN
Program pengembangan kompetensi guru SDK St. Aloysius diwujudkan dalam bentuk rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun. Program pengembangan meliputi 6 program sebagai berikut:

Semester 2 2009 PENGEMBANGAN PARADIGMA PENDIDIKAN VINSENSIAN (PPV)

Semester 1 2010 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS PPV

Semester 2 2010 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PPV

Semester 1 2011 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS PPV

Semester 2 2011 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN NILAI BERBASIS PPV

Semester 1 2012 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PPV


PARADIGMA PENDIDIKAN VINSENSIAN
Paradigma Pendidikan Vinsensian (PPV) adalah cara memandang pendidikan di sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh Konggregasi Misi dalam kerangka spiritualitas Vinsensian. PPV dapat dirangkum dalam rumusan sebagai berikut:

Dalam kerangka spiritualitas Vinsensian, pendidikan di sekolah merupakan suatu upaya sadar yang berpusat pada proses dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Proses berupa transformasi pribadi siswa menjadi pribadi Vinsensian yang beriman mendalam, kompeten dan berkarakter agar semakin siap sedia berpartisipasi dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai pewarta kabar gembira bagi orang miskin.

2. Proses transformasi diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan pembinaan di sekolah, yang dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pemilihan konteks
b. Aktivitas siswa
c. Konstruksi makna
d. Peneguhan dari komunitas

3. Proses transformasi difasilitasi oleh para pendidik dan pengelola sekolah dengan mengikuti tuntunan penyelenggaraan Ilahi dan mempraktekkan keutamaan-keutamaan Vinsensian.

Kerjasama Dengan M-Central Bandung

Kerjasama dengan Muthahhari Center for Trainings and Accelerated Learning (MCentral) - Bandung

TUJUAN KERJASAMA:

1. Meningkatkan profesionalisme manajemen satuan-satuan pendidikan di Yayasan Lazaris.

2. Mengembangkan kompetensi dan wawasan tenaga pendidik dan kependidikan di Yayasan Lazaris.


RUANG LINGKUP KERJASAMA:

1. Kegiatan kerjasama ini menyangkut penyelenggaraan program “Manajemen Sekolah berbasiskan Kecerdasan Majemuk” atau “Multiple Intelligences Based School Management”.

2. Program training ini diselenggarakan di empat sekolah dalam lima tahap:
a. SMAK St. Louis 1 (dua tahap)
b. SMAK St. Louis 2
c. SDK St. Aloysitus
d. SMK Katolik St. Louis

3. Program training ini meliputi studium general dan workshop “Kecerdasan Majemuk” yang dilaksanakan dalam waktu yang terpisah.

4. Program Training dilaksanakan pada 9 – 29 Juni 2010 di Surabaya

TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent - Batulicin

Pengintegrasian ke dalam Yayasan Lazaris TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent, Batulicin – Kalimantan Selatan

Menimbang:
1. Bahwa persekolahan di wilayah paroki St. Vincentius Batulicin berupa TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent perlu dilanjutkan dan dikelola secara lebih professional di bawah naungan sebuah yayasan yang sah.
2. Bahwa karya persekolahan tersebut merupakan bentuk partisipasi dalam pembangunan masyarakat melalui bidang pendidikan.

Mengingat:
1. Anggaran Dasar Yayasan Lazaris ps.1 ay.2, ps.2, ps.3 ay.1, dan ps.9 ay.2
2. Dukungan dari Uskup Banjarmasin agar melanjutkan pengembangan persekolahan di Batulicin dan mengelolanya secara lebih profesional.
3. Saran dan pertimbangan para romo CM di Kalimantan Selatan, terutama yang berkarya di Paroki St. Vinsensius Batulicin.
4. Saran dan pertimbangan Pengurus Yayasan Lazaris Surabaya.
5. Rekomendasi hasil survei terhadap karya persekolahan di wilayah paroki Batulicin oleh Litbang Yayasan Lazaris Surabaya pada bulan Januari 2010 mengenai kebutuhan masyarakat akan hadirnya sekolah yang bermutu di Batulicin.
6. Hasil Rapat Pembina Yayasan Lazaris dan DPP CM di Surabaya tanggal 4 Pebruari 2010 dengan agenda pengintegrasian TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent Batulicin ke dalam pengelolaan Yayasan Lazaris.

Memutuskan:
1. Yayasan Lazaris menerima penyerahan tanggungjawab dari CM Provinsi Indonesia atas kelangsungan TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent Batulicin.
2. Menugaskan kepada Pengurus Yayasan Lazaris untuk melaksanakan segala sesuatu yang perlu mengenai serah terima dan pengintegrasian TK dan SD Katolik tersebut ke dalam Yayasan Lazaris Surabaya.
3. Menugaskan kepada Pengurus Yayasan Lazaris untuk segera memindahkan lokasi SDK St. Vincent dan mengembangkannya di atas tanah milik (yang disediakan oleh) CM Provinsi Indonesia di Batulicin.
4. Menyarankan kepada Pengurus Yayasan Lazaris untuk mendirikan suatu perwakilan Yayasan Lazaris di Batulicin guna memperlancar urusan-urusan administratif pengelolaan persekolahan.

Surabaya, 20 Pebruari 2010
Pembina Yayasan Lazaris

Buku "Jalan Vinsensian" Sebagai Pegangan Pembinaan Vinsensian

Pemberlakuan Buku “Jalan Vinsensian” Untuk Pembinaan Semangat Vinsensian

MENIMBANG:
a. bahwa sebagai sebuah lembaga katolik yang mengambil bagian dalam pembangunan di bidang pendidikan, Yayasan Lazaris mencita-citakan “terwujudnya pendidikan yang menumbuhkan pribadi-vinsensian yang utuh, yaitu: beriman mendalam, unggul dalam budi pekerti dan keilmuan, kreatif, serta peduli pada sesama, terutama yang miskin dan lemah;”
b. bahwa seluruh anggota komunitas Yayasan Lazaris, baik guru maupun bukan-guru, baik secara bersama sebagai korps maupun sendiri-sendiri, baik para siswa maupun orangtua siswa, perlu berpartisipasi dan mengusahakan terwujudnya pendidikan yang menumbuhkan pribadi vinsensian yang utuh;
c. bahwa penataan pembinaan semangat Vinsensian dan pengadaan bahan-bahan penunjang dan sarana yang relevan bagi pembinaan itu perlu dilakukan secara terencana dan berkelanjutan demi peningkatan kualitas pegawai dan siswa secara efektif dalam hal beriman, berbudi-pekerti, berilmu mendalam, berkreasi, dan berkepedulian terhadap sesama (Raker Pembinaan Spiritualitas Vinsensian di Sekolah, 10-11 Pebruari 2009).


MENGINGAT:
a. Artikel 11 ayat 3 Statuta CM 1984
b. Artikel 21 Norma Propinsi CM Indonesia 2006
c. Visi-Misi Yayasan Lazaris 1998
d. Pedoman Peraturan Kepegawaian Yayasan Lazaris 2009


MEMUTUSKAN:
1. Menetapkan pemberlakuan buku JALAN VINSENSIAN (terbitan Yayasan Lazaris) untuk menjadi salah satu pegangan dalam pembinaan semangat Vinsensian bagi seluruh anggota komunitas Yayasan Lazaris.
2. Membagikan buku JALAN VINSENSIAN kepada seluruh anggota komunitas Yayasan Lazaris untuk dimanfaatkan sebagai bahan renungan harian di unit-unit kerja.
3. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan dievaluasi setelah 3 (tiga) tahun.


ditetapkan di Surabaya, 27 September 2009
Pada Pesta S. Vinsensius DePaul

Program Misi Yayasan Lazaris Di Wilayah Misi Vinsensian

Program Misi Yayasan Lazaris Di Wilayah Misi Vinsensian

1. Latar Belakang Program Misi
a. Perlunya terus-menerus mengembangkan semangat misioner dan solidaritas vinsensian bagi segenap anggota keluarga besar Yayasan Lazaris.
b. Perlunya memberikan perhatian pada situasi pendidikan di wilayah misi Vinsensian di luar-Jawa (Kalbar, Kalsel, Papua) dan perlunya dukungan untuk pengembangan masyarakat melalui bidang pendidikan.

2. Tujuan Program Misi
Program Misi Yayasan Lazaris dilaksanakan dengan tujuan untuk ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat di pedalaman luar Jawa melalui pengembangan pendidikan, baik formal maupun nonformal, sebagai wujud semangat misioner dan solidaritas vinsensian bagi masyarakat yang terpinggirkan.

3. Para Misionaris yang Menjalankan Tugas Misi
a. Calon Pegawai Tetap Yayasan Lazaris yang berada dalam Masa Orientasi, sebagaimana ketentuan pasal 15 ayat 3 Pedoman Peraturan Kepegawaian 2009: “Calon Pegawai Tetap wajib melaksanakan tugas misi di daerah misi Vinsensian di luar Pulau Jawa (minimal 6 bulan) atau di daerah misi lain dan dengan waktu yang ditentukan oleh Yayasan.”
b. Pegawai Yayasan Lazaris yang sudah menjalani masa kerja sebagai Pegawai Tetap lebih dari 7 tahun, sebagaimana ketentuan pasal 42 ayat 6 Pedoman Peraturan Kepegawaian 2009: “Pegawai Yayasan yang telah menjalani masa kerja sebagai Pegawai Tetap lebih dari 7 (tujuh) tahun mendapatkan kesempatan untuk berkarya di daerah misi secara sukarela dan dengan waktu yang disetujui oleh Yayasan.”