Laman

Kamis, 01 April 2010

SEJARAH RINGKAS YAYASAN LAZARIS

A. PENGELOLAAN OLEH TAREKAT BRUDER ST. ALOYSIUS (CSA)


I. PENDIRI PERTAMA

1. Berdasarkan Staatsblad No. 136 tanggal 18 Juli 1880 dan JAVASCHE COURANT No. 59 tanggal 23 Juli 1880, para Bruder Tarekat St. Aloysius yang berkarya di Surabaya (sejak 1862) mendirikan perkumpulan dengan nama VEREENIGING BROUDERS SCHOOL pada tahun 1880. Perkumpulan ini bergerak di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah yang dikenal sebagai BROUDERS SCHOOL. Sekolah-sekolah tersebut adalah:

1.1 Bijzondere Europeesche Lagere Jongens School (ELS).

1.2 Middelbare Uitbrijding Voor La gere Orderwigs School (MULO)

1.3 Horstel Hollandsche Burgerlijke School

2. Sekolah-sekolah tersebut dikenal sebagai:

1. SDK St. Aloysius (ELS Aloysius) di Jl. Gatotan 26 Surabaya, didirikan 7 Juli 1862

2. SDK St. Yosef (ELS St. Yosef) di Jl. Joyoboyo 19 Surabaya, merupakan pecahan dari ELS St. Aloysius pada tahun 1923

3. SMPK St. Yosef (MULO Hollandsche School St. Yosef) didirikan pada 1 Agustus 1948

4. SMAK St. Louis I (Horstel HBS St. Aloysius) didirikan 21 Juli 1951


II. PERUBAHAN NAMA YAYASAN/ SEKOLAH

1. Pada tahun 1936 perkumpulan VEREENIGING BROUDERS SCHOOL berubah menjadi Yayasan dengan nama STICHTING BROUDERS Van Der Heilige Aloysius berdasarkan akte notaris HJ. De Graaf dari Burtenzorg (Bogor) tanggal 10 Juli 1936

2. Pada tahun 1941 – 1945, masa pendudukan pemerintahan Jepang sekolah-sekolah ditutup

3. Pada masa Revolusi 1945 – 1949 sekolah-sekolah dibuka kembali dengan perubahan nama:

- HBS dibuka menjadi Algemene Middelbare School (AMS)

- MULO dibuka tanpa perubahan nama

- ELS dibuka menjadi Algemene Lagere School (ALS)

4. Setelah kemerdekaan tepatnya tahun 1958 Yayasan Stichting Brouders Van Heiligie Aloysius diubah menjadi JAJASAN MARDIWIDJANA berdasar Akte Notaris Mr. Oe Siong Djie tanggal 15 Agustus 1958 No. 33. Sekolah yang dikelola:

4.1 SMA St. Aloysius (Sekarang SMA St. Louis 1)

4.2 SD St. Aloysius

4.3 SD St. Yosef

4.4 SD Don Bosco

4.5 SMP St. Yosef

5. Kemudian pada masa pemerintahan RIS (Republik Indonesia Serikat) mangalami perubahan

- ALS diubah menjadi Sekolah Rakyat (SR) sekarang SD

- MULO diubah menjadi SMP

- AMS diubah menjadi SMA

Sekolah-sekolah yang masuk wilayah pemerintahan RIS dimasukkan kategori Sekolah Pool (Poolschool) disebut Sekolah Republiken


III. PELIMPAHAN YAYASAN

1. Pada tanggal 6 Januari 1975 Jajasan Mardiwidjana menyerahkan

a. SMA St. Louis di Jalan Dr. Sutomo 7 Surabaya dan SD St. Aloysius Jl.Gatotan 26 Surabaya Kepada Romo Tarekat Kongregasi Misi

b. SD St. Yosef dan SMP St. Yosef di Jalan Joyoboyo 19 Surabaya kepada Suster Tarekat Carolus Boromeus.

c. SD Don Bosco kepada Yayasan St. Louisa, Tarekat Suster Putri Kasih. Penyerahan dilakukan oleh Bruder PRA ROQUES atas nama pemegang kuasa Jajasan Mardiwidjana, Kongregasi Misi diwakili Romo R. I. Suharto selaku Provinsial Kongregasi Misi, Sr. Fransisca, CB selaku Provinsial Suster Carolus Boromeus

2. Status Jajasan Mardiwidjana

Agar Sekolah berjalan baik dan tidak mengalami hambatan terutama untuk urusan dengan birokrasi karena status sekolah bersubsidi maka diadakan kesepakatan sebagai berikut

2.1 Jajasan Mardiwidjana sesuai akte tetap menjadi milik Kongregasi St.Aloysius

2.2 Kongregasi Misi untuk sementara meminjam nama Jajasan Mardiwidjana

2.3 Kesepakatan Kongregasi Misi dengan Kongregasi Suster Carolus Boromeus

a. Pengelolaan Yayasan dalam hubungan dengan pemerintah dilaksanakan Kongregasi Misi

b. Pengelolaan sekolah dilakukan dan ditentukan sendiri oleh Kongregasi Carolus Boromeus


B. PENGELOLAAN OLEH TAREKAT ROMO-ROMO KONGREGASI MISI (CM)

I. Masa Transisi

1. Dalam kurun waktu Januari – Maret 1975 semua urusan Yayasan masih ditangani oleh Bruder PRA ROQUES (Bruder Paulus)

2. Romo R. I. Suharto, CM merangkap sebagai pengurus unit SD St. Aloysius Jl.Gatotan 26 Surabaya

3. Romo M. Utomo Purnomo, CM anggota DPP CM menrangkap bertindak sebagai pengurus unit SMA St. Louis Jl. Dr. Sutomo 7 Surabaya

4. Pimpinan Sekolah

a. SMA St. Louis Kepala Sekolah FX. Pur Biyantara, Wakil Kepala Sekolah JB. Soemardi

b. SD St. Aloysius Kepala Sekolah F. J. Tamaela

5. Lingkungan Sekolah

a. Pada sore hari di kedua sekolah tersebut ditumpangi sekolah lain

- SMA St. Louis ditumpangi

* SMA Yos Sudarso

* SMA Dr. Sutomo

* STM Metrika


- SD St. Aloysius ditumpangi

* SMA Budi Luhur


b. Ruangan-ruangan belakang sekolah dihuni beberapa pesuruh dan keluarganya

6. Yayasan belum menjadi anggota Yadapen (Yayasan Dana Pensiun Pendidikan Katolik)

7. Administrasi Yayasan ditangani oleh satu tenaga pelimpahan dari Yayasan Yohanes Gabriel/ Wijana Sejati Bapak Aloysius Sudarto Kantor Yayasan di Jalan Dr. Sutomo 9 kemudian pindah ke Jalan Dr. Sutomo 7 (SMA St. Louis), dan pindah lagi di Jalan Kepanjen 9 sampai sekarang.

8. Penyempurnaan Organisasi Yayasan

8.1. Tanggal 16 Maret 1975 Surat Kuasa penyerahan dari tarekat Bruder Aloysius disempurnakan menjadi BERITA ACARA SERAH TERIMA

a. Untuk membedakan Jajasan Mardiwidjana yang masih diurus Bruder dengan yang diurus oleh Kongregasi Misi diadakan perubahan nomenklatur bagi Yayasan dibawah pengelolaan Kongregasi Misi

b. Kongregasi Misi menggunakan nama Yayasan Mardiwijana cabang Kotamadya Surabaya mengurus 4 sekolah termasuk 2 sekolah yang diserahkan kepada Suster CB

c. Romo R. I. Suharto, CM sebagai Provinsial CM merangkap ketua Yayasan Mardiwijana Kotamadya Surabaya

8.2. Pada tanggal 10 Maret 1983 Yayasan Mardiwidjana cabang kota madya Surabaya berubah menjadi Yayasan Lazaris berdasarkan Akte Notaris Susanti, SH. Nomor 46 kemudian masuk dalam tambahan berita negara RI tanggal 24 Januari 1977 Nomor 7.


II. PERKEMBANGAN LEMBAGA

1. Pada tahun 1977 Romo Michael Utomo Purnomo, CM. selaku Kepala Sekolah SMA St. Louis melakukan pembicaraan dengan pengelola sekolah-sekolah yang menumpang di SMA St. Louis. Romo Michael Utomo, CM. menghendaki agar sekolah-sekolah tersebut tidak lagi menempati gedung SMA St. Louis dan mereka diberi waktu selama satu tahun. Hasil pembicaraan:

1.1 Antara Romo Michael Utomo, CM. dengan Bapak FX. Pur Biyantoro (Ketua Yayasan Yos Sudarso), Bapak EA. Marjono (Kepala SMA Yos Sudarso) menyepakati bahwa SMA Yos Sudarso melebur menjadi SMA St. Louis siang. Perkembangan selanjutnya SMA St. Louis menjadi satu dengan SMA St. Louis sehingga tidak ada SMA St. Louis siang, yang ada adalah SMA St. Louis

1.2 Pembicaraan Romo Michael Utomo, CM. dengan Bapak Kwee Sing Tjoen (Ketua Yayasan Dr. Sutomo)

a. Bapak Kwee Sing Tjoen menolak pemindahan SMA Dr. Sutomo dan STM Mitreka, karena tidak ada kesepakatan maka ditempuh jalur hukum lewat pengadilan. Pengadilan memenangkan Romo Michael Utomo, CM. sehingga mulai tahun 1977 SMA Dr. Sutomo meninggalkan SMA St. Louis secara bertahap

b. Bapak J. Lomanto Suhandojo Kepala STM Mitreka sepakat dengan Romo Michael Utomo Purnomo

* STM Mitreka pindah secara bertahap mulai tahun 1977 tidak menerima murid baru

* Mendirikan STM St. Louis dengan Kepala Sekolah J. Lomanto Suhandojo

2. Tahun 1977 berdiri STM St. Louis berdomisili di SMA St. Louis Jalan Dr. Sutomo 7 dengan Kepala Sekolah J. Lomanto Suhandojo

3. Tahun 1980 Yayasan bekerjasama dengan Kongregasi Suster Puteri Kasih mendirikan SMA St. Louis 2. Romo R. I. Suharto. Suster Tarsisia, PK. Dan Suster Laetitia, PK., Sr. Lourentia, PK. Adalah pelopor berdirinya SMA St. Louis 2. Untuk sementara. SMA St. Louis 2 menempati SD Don Bosco, Jalan Tidar 119 Surabaya kemudian menempati gedung STM St. Louis dan pada tahun 1999 menempati gedung sendiri berdiri berdampingan dengan STM St. Louis, Jalan Tidar 119 Surabaya. Perkembangan selanjutnya karena suatu hal Suster Puteri Kasih mengundurkan diri dari pengelolaan SMA St. Louis 2.

4. Bekerja sama dengan Suzuki pada tahun 2002 mendirikan Pusdiklat Suzuki St. Louis. (Setara D1) bertempat di STM St. Louis


IV. PENGURUS YAYASAN

1. Sampai dengan tahun 1953 Ketua Bruder MFJ V/D Voort Sekretaris Bruder PRA Roques (Bruder Paulus)

2. Tahun 1954 – 1975 Ketua Bruder MA Stroger Sekretaris Bruder PRA Roques

3. Tahun 1975 – 1985 Ketua Romo R. I. Suharto, CM Romo Th. Tandjosukmono Sekretaris CM sebagai Bendahara

4. Tahun 1985 – 1999 Ketua Romo Th. Tandojo Sukmana, CM; Sekretaris Romo L. Karsiyanto, CM; Bendahara Romo J. Haryono, CM; Komisaris Romo JH. Sumarki, CM; kemudian menyusul Romo M. Eddy Prasetyo, CM mengganti Sekretaris

5. 1999 – 2005 Ketua Romo Anton Tanalepi, CM; Sekretaris Romo Tetra Vici Ananta, CM; Bendahara Romo Th. Suparno, CM; kemudian menyusul Romo Paulus Dwintarto, CM mengganti Sekretaris

6. Tahun 2005 – 2006 Ketua Romo Ev.E.Prasetyo W., CM; Sekretaris Romo G. Tri Wardoyo, CM; Bendahara Romo Paulus Dwintarto, CM.

7. Tahun 2006 – 2008

Pembina : Romo A. Sad Budianto, CM ; Romo F. Hardjodirono, CM

Pengawas : Romo W. Murdani, CM; Romo S. Rudy Sulistijo, CM

Pengurus : Romo Ev.E.Prasetyo W., CM (Ketua); Romo G. Tri Wardoyo, CM (Sekretaris); Romo Paulus Dwintarto, CM (Bendahara)

8. Tahun 2008 - 2011

Pembina : Romo A. Sad Budianto, CM ; Romo F. Hardjodirono, CM

Pengawas : Romo W. Murdani, CM; Romo S. Rudy Sulistijo, CM

Pengurus : Romo Ev.E.Prasetyo W., CM (Ketua); Romo E. Tetra Vici Anantha, CM (Sekretaris); Romo Paulus Dwintarto, CM (Bendahara)



sumber tulisan:
F.J. Siswanto, Sekilas Tentang Yayasan Lazaris, (Surabaya: 2008), hal. 3-9

VISI MISI YAYASAN LAZARIS

VISI

Mewujudkan pendidikan yang menumbuh kembangkan pribadi vinsensian yang utuh, yaitu: beriman yang mendalam, unggul dalam budi pekerti dan keilmuan, kreatif serta peduli pada sesama, terutama yang miskin dan lemah.

MISI

1. Mewujudkan pertobatan terus menerus untuk memupuk hubungan kami dengan Allah dan menumbuh kembangkan nilai-nilai dalam diri kami dan sesama.

2. Memperjuangkan kejujuran, kebenaran, keadilan, kepedulian dan kesejahteraan bagi kami, Yayasan Lazaris dan masyarakat.

3. Memprogramkan pembinaan interaksi iman, kepekaan sosial dan karya nyata bagi masyarakat, terutama yang miskin dan lemah.

4. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dan menemukan terobosan­terobosan menghadapi struktur yang menekan dan kemajuan jaman.

5. Menyediakan dan mengembangkan tenaga yang kompeten dalam kependidikan dan pengelolaan Yayasan.

6. Mengadakan dan mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

7. Mengusahakan keakraban, kerjasama, dan saling peduli di antara keluarga besar Yayasan Lazaris.