Laman

Minggu, 26 Desember 2010

LAPORAN AKHIR TAHUN 2010

LAPORAN AKHIR TAHUN PENGURUS YAYASAN LAZARIS
Aktivitas Periode Mei 2010 – Desember 2010


1. Rencana Mei 2010 – 2011
a. Rencana Pembangunan Sekolah Citraland: Pengajuan Ijin ke Diknas Kota Surabaya, Feasibility Study oleh Prof. Anita Lie cs, Menjawab surat Superior Jenderal dengan memberikan beberapa penjelasan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Rencana Pembangunan Persekolahan Batulicin dan Pembentukan Perwakilan Yayasan
c. Melanjutkan Program Eksposur Tim Animasi Misi dan Misi Yayasan Lazaris di Luar Jawa
d. Formatio Para Guru, bekerjasama dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
e. Kerjasama dengan Adamson University Filippina untuk formation guru
f. Melanjutkan Program Pengembangan SDM Guru SDK St. Aloysius bersama Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
g. Lokakarya Implementasi Paradigma Kecerdasan Majemuk, bekerjasama dengan SMA Mutthahari Bandung
h. Pembinaan Tim Pendamping Retret Siswa, baik untuk retret siswa kelas X maupun kelas XII
i. Penyusunan ART Yayasan Lazaris

2. Perkembangan Sekolah-sekolah
a) Kepemimpinan Sekolah: 1) Rm. Alexius, Rm. Kukuh, dan Bp. Mudjiono akan habis masa jabatannya sebagai Kepala Sekolah pada Juni 2011, tetapi masih bisa diangkat untuk periode 2 tahun lagi; 2) Ibu Maria Viciati diangkat menjadi Kepala Sekolah SDK St. Aloysius menggantikan Bp.Ag.Sunarko untuk masa jabatan Juli 2010-1012; 3) Yayasan akan melakukan pemetaan personil kepemimpinan sekolah melalui tes kepemimpinan mulai tahun 2011, dan selanjutnya akan mengusahakan pembinaan untuk sertifikasi kepala sekolah.
b) Jumlah Siswa dan Pegawai per September 2010

1 SMAK St. Louis 1: 1495 siswa, 111 guru, 40 karyawan
2 SMAK St. Louis 2: 309 siswa, 28 guru, 11 karyawan
3 SMKK St. Louis: 601 siswa, 53 guru, 25 karyawan
4 SDK St. Aloysius: 182 siswa, 18 guru, 8 karyawan
5 SDK St. Vincent: 46 siswa, 5 guru, 2 karyawan
6 TKK Taman Harapan: 59 siswa, 4 guru, 1 karyawan
7 Pusdiklat Suzuki: 7 siswa, 4 guru, 2 karyawan
8 Kantor Yayasan: 15 karyawan
JUMLAH TOTAL: 2699 siswa, 223 guru, 104 karyawan

3. Catatan Tentang Masing-masing Sekolah
a. SDK St. Aloysius: Sekolah ini sedang berbenah diri. Selama satu tahun ini para guru mendapat bantuan dan pendampingan dari Tim Universitas Katolik Sanata Darma Yogyakarta untuk pengembangan sekolah dengan Paradigma Pendidikan Vinsensian. Sekolah ini akan diarahkan dan dikembangkan menjadi Sekolah Berstandar Nasional.
b. SMAK St. Louis 2: Sekolah ini juga sedang berbenah diri. Pengembangan seni dan kepribadian yang terintegrasi dengan kurikulum dijadikan program unggulan. Sekolah ini sedang diarahkan dan dikembangkan menjadi Sekolah Berstandar Nasional.
c. SMAK St. Louis 1: Jumlah siswa untuk jalur prestasi terus ditingkatkan prosentasenya. Sebuah rencana strategis 2010-2015 telah disusun oleh SMAK St. Louis 1 untuk pengembangan. Selain itu, berhubung dengan ketentuan Permendiknas 24/2007 maka ukuran sekolah akan diperkecil sehingga jumlah maksimum siswa akan menjadi separohnya setelah tahun 2012. Sekolah ini akan diarahkan dan dikembangkan menjadi Sekolah Berstandar Internasional.
d. SMK St. Louis: Beberapa jurusan makin meningkat peminatnya. Juga jumlah anak perempuan yang mendaftar di sekolah ini. Kerjasama dengan pihak industri/jasa pengguna lulusan juga makin diintensifkan. Pada tanggal 25 September 2010 SMKK St. Louis menerima sertifikat standar menejemen ISO 9001-2008 dari organisasi URS yang berpusat di London, suatu pengakuan dan sekaligus tantangan untuk menunjukkan kualitas layanan dengan standar internasional. Bersamaan dengan itu telah ditambahkan juga di SMKK St. Louis fasilitas bengkel sepeda motor Honda dan paket pendidikan dalam kerja sama dengan PT MPM Honda. Sekolah ini akan diarahkan dan dikembangkan menjadi Sekolah Berstandar Internasional.

4. Rapat Koordinasi Dengan Sekolah
a) Program Yayasan dan arah masing-masing sekolah diberikan oleh Pengurus Yayasan dalam kesempatan Pra-Raker Sekolah pada bulan Juni 2010
b) Rapat-rapat Koordinasi dengan para Kepala Sekolah dijadwalkan setiap Selasa minggu ke-2 dalam bulan. Dalam bulan Mei-Desember 2010 dilakukan rapat dengan para kepala sekolah pada: 18 Mei, 10 Agustus, 16 September, 19 Oktober, 14 Desember.

5. Perkembangan Rencana Pembangunan Sekolah di Citraland
a) Feasibility Study. Feasibility Study dikerjakan oleh lembaga konsultan pendidikan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Anita Lie mulai awal Maret s/d 15 Juni 2010. Hasil FS setelah dipresentasikan kepada Pengurus Yayasan Lazaris lantas diserahkan kepada Visitator CM untuk dikirimkan kepada Superior Jenderal guna mendapat persetujuan.
b) Persetujuan dan Ijin Superior Jenderal CM. Pada 23 September 2010 Visitator menyampaikan kepada Pengurus dan konfrater yang bekerja di Yayasan Lazaris hasil pembicaraannya dengan Superior Jenderal CM, yang intinya: Superior Jenderal memberikan persetujuan dan ijin atas rencana pendirian sekolah baru di Citraland. Surat resmi dari Generalat masih akan disampaikan menyusul.
c) Presentasi Pada Sarasehan CM 2010. Pada 10 Nopember 2010 di hadapan para konfrater CM telah dipresentasikan rencana pendirian sekolah baru di Citraland sebagai solusi untuk menopang subsidi bagi 5 sekolah minus sebagai dampak pemberlakuan Permendiknas 24/2007 yang mengharuskan memperkecil ukuran SMAK St Louis 1. Solusi itu merupakan penegasan atas komitmen untuk tetap melayani para siswa yang miskin di 5 sekolah tersebut serta komitmen pada pengembangan karya persekolahan. Walaupun terjadi perdebatan pro dan kontra, esensi persoalan dan solusinya telah disampaikan dengan jelas oleh Pengurus Yayasan Lazaris. Dari pihak DPP CM, Visitator dengan jelas juga telah menyampaikan persetujuannya, dan menyerahkan hal-hal yang bersifat teknis pelaksanaan kepada Pengurus Yayasan Lazaris.
d) Sekolah baru ini akan dibangun dan dikembangkan menjadi Sekolah Berstandar Internasional dengan visi mendidik calon pemimpin bangsa yang berwawasan kemanusiaan dan berjiwa vinsensian. Sekolah ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas asrama dengan kapasitas terbatas, untuk calon siswa yang terseleksi, dengan arah pembinaan yang menekankan kaderisasi kepemimpinan vinsensian.
e) Pembangunan kompleks sekolah baru ini diharapkan dapat dimulai dalam tahun 2011 dan dapat dioperasikan mulai tahun ajaran 2012/2013, dengan dana dari bank dan donatur.

6. Persekolahan di Batulicin
a. DPP (dalam rapat 4 Pebruari 2010) telah memutuskan untuk mengambil tanggungjawab pengelolaan persekolahan di Batulicin dan menjadikannya karya Provinsi, serta menyerahkan pengelolaan persekolahan itu ke Yayasan Lazaris. Visitator juga telah mengirim surat pemberitahuan kepada Uskup Banjarmasin dengan tembusan ke Superior Domus Kalsel dan Pengurus Yayasan Lazaris. Proses serah terima persekolahan itu telah dilakukan pada tanggal 12 April 2010 dari Superior Domus Kalsel kepada Visitator dan dari Visitator kepada Pengurus Yayasan Lazaris.
b. Selanjutnya Pengurus Yayasan Lazaris melaksanakan: 1) pengintegrasian persekolahan Batulicin ke dalam Yayasan Lazaris dengan pembuatan akta notaris; 2) menyusun konsep dasar dan arah persekolahan; 3) menata ulang menejemen persekolahan dengan memberlakukan Peraturan Kepegawaian Yayasan Lazaris 2009 yang “disesuaikan” untuk situasi Batulicin; 4) merancang ulang suatu kompleks persekolahan di lahan CM; 5) membangun gedung SDK St. Vincentius Batulicin; dan 6) Mendirikan Perwakilan Yayasan Lazaris di Batulicin.
c. Dalam bulan Mei-Juli 2010 Pengurus Yayasan telah melakukan serangkaian pertemuan dengan para konfrater yang bekerja di Paroki Batulicin, Dewan Paroki Batulicin, para guru dan walimurid, dan lokakarya untuk para guru/karyawan TK dan SD, dalam rangka pengintegrasian ke dalam Yayasan Lazaris. Mulai tahun ajaran 2010/2011 menejemen administrasi persekolahan baik TK maupun SD secara resmi telah berada di bawah Yayasan Lazaris.
d. Selain lahan yang sudah dimiliki, Yayasan Lazaris juga telah membeli atas nama CM sebidang tanah lagi yang berbatasan dengan lahan yang sudah dimiliki. Di atas tanah-tanah itu akan didirikan kompleks bangunan Play Group, TK, SD, SMP, dan Pastoran CM. Dalam bulan Desember 2010 Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah dikeluarkan oleh Pemda setempat. Pembangunan kompleks persekolahan baru sesuai dengan Standar Nasional diharapkan dapat dimulai pada Januari 2011, dan SDK (yang sekarang masih berdiri di atas lahan milik Paroki Batulicin) dapat dipindahkan untuk mulai menempati lokasi baru pada permulaan tahun ajaran 2011/2012.

7. Misi Yayasan Lazaris ke Luar Jawa
a) Program Misi Yayasan Lazaris ke Luar-Jawa merupakan bagian dari usaha Yayasan untuk menumbuhkan dan mengembangkan semangat Vinsensian, khususnya semangat missioner di kalangan para guru, karyawan, dan siswa. Program ini dimulai pada tahun 2009 dengan Program Eksposur bagi para animator misi di sekolah-sekolah kita. Yayasan Lazaris telah meminta dukungan dan kerjasama dari para konfrater yang bekerja di daerah misi, khususnya Domus Kalbar dan Kalsel.
b) Untuk tahun 2010 Program Eksposur untuk para animator misi telah dilaksanakan pada 14-26 Juli 2010 di Kalbar dan Kalsel. Kalsel ditambahkan sebagai lokasi eksposur, untuk memperkaya dan memberi kesempatan banyak siswa (semula terdaftar 31 siswa pilihan) dari SMAK St. Louis 1 yang berminat untuk mengikuti program eksposur, sambil berpartisipasi dalam program misi Keuskupan Banjarmasin di wilayah Peg. Meratus. Setelah dilakukan seleksi lagi pada akhirnya Eksposur Misi di Kalsel diikuti oleh 16 peserta yang didampingi oleh Rm. Paulus, sementara di Kalbar diikuti oleh 8 yang didampingi oleh Ibu Kristien.
c) Program Misi Angkatan I untuk para Calon Pegawai Tetap Yayasan akan dilaksanakan selama bulan Januari-Desember 2011. Ada 5 pegawai yang siap berangkat ke Kalimantan untuk jangka waktu 6-12 bulan: Ibu Rina (ke Serawai, 12 bulan), Ibu Dian (ke Menukung, 6 bulan), Rohmat (ke Menukung, 6 bulan), Bp. Anton (ke Batulicin, 12 bulan), Bp. Agus (ke Batulicin, 6 bulan). Sementara itu ada 4 pegawai yang minta dispensasi untuk misi di Jawa Timur: Ibu Agnes (ke Bojonegoro, 6 bulan), Erwin (ke Bojonegoro, 6 bulan), Rita (ke Blora, 6 bulan), Dionisius (ke Blora, 6 bulan).

8. Kerjasama Dengan Universitas Sanata Dharma
a. Kerjasama telah dilakukan untuk pembinaan dan pengembangan SDM SDK St. Aloysius sejak tahun 2009. Kerjasama ini akan dilanjutkan, sesuai kontrak kerjasama 3 tahun untuk menangani SDK St. Aloysius. Paradigma Pendidikan Vinsensian juga telah diintegrasikan ke dalam program pembinaan yang dirancang oleh Universitas Sanata Dharma.
b. Kerjasama juga dilakukan untuk melaksanakan uji kompetensi baik untuk Calon Pegawai Tetap maupun untuk Pegawai Tetap yang diusulkan untuk kenaikan pangkat/golongan pada bulan Oktober 2010. Untuk peningkatan kualitas dan standarisasi kompetensi maka pembinaan berkelanjutan mengenai Wawasan Keguruan dan Kompetensi Profesi akan dilaksanakan untuk para guru SMA/SMK mulai tahun 2011.

9. Lokakarya Implementasi Kecerdasan Majemuk Untuk Para Guru
a. Lokakarya penerapan paradigma Kecerdasan Majemuk dalam kurikulum sekolah telah dilakukan pada bulan Juni 2010 bersama Tim Sekolah Mutthahari Bandung (Prof. Jalalludin Rahmat cs). Lokakarya dilaksanakan dalam sebuah Studium Generale dan 5 gelombang workshop: a) Studium Generale untuk SMAK St. Louis 1, SMK, dan SDK pada tanggal 9 Juni; b) Workshop SMAK St. Louis 1 tanggal 10-11 Juni dan 16-17 Juni; c) SMAK St. Louis 2 tanggal 13-15 Juni; d) SDK St. Aloysius tanggal 25-26 Juni; e) SMK St. Louis tanggal 28-29 Juni.
b. Kerjasama dengan Sekolah Mutthahari juga sedang dijajagi untuk program pertukaran guru dalam rangka pengembangan paradigma Kecerdasan Majemuk di sekolah-sekolah.

10. Pembentukan Tim Retret dan Pembinaan Karakter di Sekolah-sekolah
a. Setiap sekolah membentuk Tim Pendamping Retret Siswa untuk kegiatan retret siswa kelas X dan XII. Mereka mengolah bahan retret bersama Tim Retret GSV Prigen. Sementara Tim Retret GSV Prigen untuk retret siswa kelas XII terdiri atas Br. Filemon dan Bp. Lasmidi, dibantu oleh Bu Kristien dan Bu Rina. Mulai bulan Juli 2010 Bp. Sunarko ikut memperkuat Tim Pendamping Retret Siswa. Masih direncanakan usaha-usaha untuk memperkuat Tim Pendamping Retret Siswa dengan pembekalan-pembekalan dan perencanaan bersama.
b. Pembinaan karakter dan kepemimpinan secara terencana dan berkesinambungan bagi para siswa akan dilakukan melalui program-program pembinaan: retret, temu kaum muda Vinsensian, dan eksposur misi di Kalimantan. Itulah sebabnya di Kantor Yayasan ditambahkan satu sub unit kerja lagi, yaitu Bagian Pembinaan, di samping Litbang yang sudah ada.

11. Telah disusun buku “Menjadi Pribadi Manusia Yang Utuh: Ciri Khas Vinsensian Pada Lembaga Pendidikan Vinsensian,” untuk menjadi pegangan dasar bagi kebijakan dan pengelolaan pendidikan vinsensian, bagi pembinaan para guru dan karyawan, bagi usaha-usaha animasi semangat vinsensian untuk para siswa, orangtua siswa, dan alumni sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Lazaris. Buku ini akan diterbitkan dan akan mulai digunakan oleh Yayasan Lazaris pada tahun 2011.


Surabaya, 25 Desember 2010
Pengurus Yayasan Lazaris

Ev. E. Prasetyo, CM

Jumat, 16 Juli 2010

200 Tahun Misi Gereja di Surabaya dan Perutusan Animator Misi

Peringatan 200 Tahun Misi Gereja di Surabaya
dan Perutusan Animator Misi 2010






Di aula SDK St. Aloysius (Jl. Gatotan 26 Sby) Yayasan Lazaris memperingati secara sederhana 200 Tahun Misi Gereja di Surabaya dalam perayaan ekaristi dan mengadakan perutusan bagi para guru dan siswa (24 orang) yang akan berangkat ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan untuk Program Animasi Misi (14-26 Juli 2010). Misa konselebrasi dipersembahkan oleh 6 romo (Tetra, Paulus, Alex, Kukuh, Sapta, E.Prasetyo), dan dihadiri oleh Rm Rudi dan Rm Budi Prasetyo Pr. Semangatnya ialah: dari Surabaya semangat misi harus terus dikobarkan dan tugas misi harus dilanjutkan.



200 Tahun Misi Gereja di Surabaya
12 Juli 1810 – 2010

Wilayah Misi Nusantara Abad 19
 7 Mei 1807 - Pendirian Prefektur Apostolik Batavia untuk wilayah yang mencakup seluruh Nusantara. Prefek: Mgr. Jacobus Nelissen
 Awal 1808 – Pendirian Batavia sbg STASI I
 Akhir 1808 – Pendirian Semarang sbg STASI II
 1810 – Pendirian Surabaya sbg STASI III

Misionaris Pertama di Surabaya
"Imam Katolik yang pertama mendarat di Surabaya ialah Pastor Hendrikus Waanders Pr. dan Pastor Philipus Wedding Pr, yaitu pada tanggal 12 Juli 1810. Tetapi Pastor Wedding Pr selanjutnya ditugaskan di Jakarta, sedangkan pastor Waanders menetap di Surabaya dan mendirikan rumah sekaligus digunakan untuk gereja di jalan Gatotan. "

Wilayah Misi Surabaya: 1900 – 1923
 Kota Surabaya dan sekitarnya
 Sebagian besar daerah ujung Timur sampai Banyuwangi (s/d th 1919)
 Pulau Madura (s/d th 1923)
 Kalimantan Selatan dan Timur (s/d th 1905)
 Sewaktu-waktu Bali, Lombok, dan Makasar

Karya Misi: Rumah Yatim Piatu di Jl. Gatotan
 1856 – pendirian rumah yatim piatu St. Vincentius A Paulo di Weesthuis Straat. Pada 1899 yatim piatu putri dipindahkan ke GATOTAN, di dua gedung tua, dan disana bertahan selama 30 tahun.


Minggu, 04 Juli 2010

Program Beasiswa Untuk Pendidikan Keguruan

Program Beasiswa Untuk Pendidikan Keguruan
Bagi Calon Guru Di Lingkungan Yayasan Lazaris

TUJUAN
Memberikan bantuan berupa biaya pendidikan untuk studi S1 (FKIP) demi memenuhi kebutuhan tenaga di lingkungan Yayasan Lazaris Surabaya.

PENERIMA
1. Lulusan SMA/SMK di lingkungan Yayasan Lazaris Surabaya
2. Siswa Katolik yang berprestasi dan secara ekonomi kurang mampu.

SYARAT-SYARAT
1. Lulus SMA/SMK dengan nilai rata-rata 8 atau lebih
2. Beragama Katolik (Surat Baptis).
3. Lulus tes di Perguruan Tinggi yang dipilih/ditentukan Yayasan/disepakati bersama.
4. Program studi ditentukan oleh Yayasan sesuai dengan kebutuhan Yayasan.
5. Menyelesaikan studi tepat waktu.
6. Bersedia bekerja di lingkungan Yayasan Lazaris setelah lulus studi.

KETENTUAN
1. Selama studi wajib mengirimkan fotocopy transkrip nilai setiap semester.
2. Selama masa studi, tidak ada mata kuliah yang mengulang, dengan IKP minimal 2,8.
3. Beasiswa yang diberikan berpedoman pada biaya pokok dari perguruan tinggi yang telah disepakati (SPP, Uang Kuliah), serta biaya lain yang dianggap wajar oleh Yayasan Lazaris.
4. Mempertanggung jawabkan seluruh biaya yang telah diterima dari Yayasan Lazaris.
5. Lamanya ikatan dinas dua kali masa studi yang telah ditempuh, atau lama masa studi ditambah 2 (dua) tahun.
6. Jika penerima beasiswa melanggar ketentuan yang telah telah disepakati bersama/memutuskan beasiswa maka wajib mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Yayasan Lazaris.

Program Studi Lanjut

PROGRAM STUDI LANJUT PEGAWAI YAYASAN LAZARIS


1. Maksud/Tujuan Program:
• Program studi lanjut merupakan salah satu upaya peningkatan mutu SDM demi peningkatan mutu layanan pendidikan/sekolah dalam Yayasan Lazaris.
• Program studi lanjut dimaksudkan agar GARIS ARAH yang hendak dicapai masing-masing unit dapat dicapai dengan lebih efektif dan optimal.

2. Program Studi Lanjut yang ditawarkan:
• Kursus/Pelatihan
• D1 – D4 PT/Universitas pilihan yang disetujui oleh Yayasan
• S-1 pada PT/Universitas pilihan yang disetujui oleh Yayasan
• S-2 (Master) pada PT/Universitas pilihan yang disetujui oleh Yayasan

3. Alasan/Motivasi Mengikuti Program:
• tuntutan profesi (kompetensi, profesionalisme) bidang studi
• tuntutan jabatan di sekolah, mis. Kasek atau Wakasek (mutu dan nama baik sekolah)
• tuntutan akreditasi sekolah (kualitas SDM dari aspek pendidikannya)
• tuntutan kompetensi profesi prospektif staf ahli Yayasan

4. Kriteria/Kualifikasi Peserta Program:
• Pegawai Tetap Yayasan Lazaris
• usia maksimal 50 tahun
• punya minat studi lanjut
• punya kemampuan untuk studi lanjut (IPK > 2,75)
• memenuhi syarat Nilai Prestasi Kumulatif (NPK) yang ditentukan Yayasan, dengan bukti-bukti otentiknya
• mendapat rekomendasi dari Kasek, dengan mempertimbangkan a.l.: penilaian DP3-nya baik, prospektifnya menjadi kekuatan sekolah, komitmen pengabdiannya dalam Yayasan, jasanya mengangkat prestasi sekolah
• persetujuan dari Pengurus Yayasan
• bersedia menandatangani Kontrak Program Studi Lanjut dengan Yayasan a.l. menyangkut: program studi, tempat studi, waktu dan lamanya studi, status kepegawaian, ikatan dinas, penalti/denda, penjadwalan pembayaran beasiswa, dll.

Kerjasama Dengan Universitas Sanata Darma Yogyakarta

Kerjasama Dengan Universitas Sanata Darma Yogyakarta
Untuk Program Pengembangan Guru SDK St. Aloysius

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Akhir-akhir ini SDK St. Aloysius Surabaya menghadapi kompetisi yang semakin tajam dengan sekolah-sekolah lain di sekitarnya. Di Kecamatan Krembangan, lokasi di mana SDK St. Aloysius berada, terdapat 25 SD negeri dan 22 SD swasta. Di antara SD swasta itu, 4 diantaranya adalah SD Katolik. Kompetisi tajam tersebut berakibat pada penurunan jumlah siswa baru SDK St. Aloysius dalam 6 tahun terakhir (Litbang Lazaris, 2009).
Di lain pihak, telah disadari oleh pihak sekolah sendiri bahwa di dalam SDK St. Aloysius terjadi penurunan mutu (Kepala Sekolah SDK St. Aloysius, 2009). Yayasan Lazaris telah mengidentifikasi berbagai kemungkinan penyebab penurunan mutu tersebut (Pengurus Yayasan Lazaris, 2007). Salah satu penyebabnya terkait dengan fakta bahwa sebagian besar guru SDK St. Aloysius masih mengandalkan prinsip-prinsip pendekatan konvensional dalam pendidikan dan pembelajaran. Padahal pendekatan konvensional sebagian sudah tidak relevan lagi dengan karakteristik anak zaman sekarang.
Berdasarkan kedua situasi di atas, Yayasan Lazaris menyadari akan perlunya upaya peningkatan mutu sekolah. Salah satu inti peningkatan mutu sekolah adalah pengembangan kompetensi guru. Upaya pengembangan kompetensi guru SDK St. Aloysius akan efektif jika dilakukan dalam kerangka pengembangan komunitas. Semua anggota komunitas perlu mengidentifikasi sendiri masalah yang dihadapi, menyadari sendiri kebutuhannya, dan menemukan sendiri upaya-upaya jalan keluarnya.
Proses identifikasi, penyadaran dan penemuan tersebut menjadi lebih efektif jika komunitas SDK St. Aloysius didukung dengan fasilitasi dari pihak eksternal untuk membantu kejernihan dan objektivitas proses. Yayasan Lazaris memandang dosen-dosen peneliti dan pengembang pendidikan dari P4-USD dapat berperan sebagai fasilitator proses pengembangan komunitas di atas. Kegiatan pengembangan meliputi: [1] penilaian kebutuhan, [2] penyusunan rancangan program, dan [3] pelaksanaan program.


PROGRAM PENGEMBANGAN
Program pengembangan kompetensi guru SDK St. Aloysius diwujudkan dalam bentuk rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun. Program pengembangan meliputi 6 program sebagai berikut:

Semester 2 2009 PENGEMBANGAN PARADIGMA PENDIDIKAN VINSENSIAN (PPV)

Semester 1 2010 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS PPV

Semester 2 2010 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PPV

Semester 1 2011 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS PPV

Semester 2 2011 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN NILAI BERBASIS PPV

Semester 1 2012 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PPV


PARADIGMA PENDIDIKAN VINSENSIAN
Paradigma Pendidikan Vinsensian (PPV) adalah cara memandang pendidikan di sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh Konggregasi Misi dalam kerangka spiritualitas Vinsensian. PPV dapat dirangkum dalam rumusan sebagai berikut:

Dalam kerangka spiritualitas Vinsensian, pendidikan di sekolah merupakan suatu upaya sadar yang berpusat pada proses dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Proses berupa transformasi pribadi siswa menjadi pribadi Vinsensian yang beriman mendalam, kompeten dan berkarakter agar semakin siap sedia berpartisipasi dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai pewarta kabar gembira bagi orang miskin.

2. Proses transformasi diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan pembinaan di sekolah, yang dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Pemilihan konteks
b. Aktivitas siswa
c. Konstruksi makna
d. Peneguhan dari komunitas

3. Proses transformasi difasilitasi oleh para pendidik dan pengelola sekolah dengan mengikuti tuntunan penyelenggaraan Ilahi dan mempraktekkan keutamaan-keutamaan Vinsensian.

Kerjasama Dengan M-Central Bandung

Kerjasama dengan Muthahhari Center for Trainings and Accelerated Learning (MCentral) - Bandung

TUJUAN KERJASAMA:

1. Meningkatkan profesionalisme manajemen satuan-satuan pendidikan di Yayasan Lazaris.

2. Mengembangkan kompetensi dan wawasan tenaga pendidik dan kependidikan di Yayasan Lazaris.


RUANG LINGKUP KERJASAMA:

1. Kegiatan kerjasama ini menyangkut penyelenggaraan program “Manajemen Sekolah berbasiskan Kecerdasan Majemuk” atau “Multiple Intelligences Based School Management”.

2. Program training ini diselenggarakan di empat sekolah dalam lima tahap:
a. SMAK St. Louis 1 (dua tahap)
b. SMAK St. Louis 2
c. SDK St. Aloysitus
d. SMK Katolik St. Louis

3. Program training ini meliputi studium general dan workshop “Kecerdasan Majemuk” yang dilaksanakan dalam waktu yang terpisah.

4. Program Training dilaksanakan pada 9 – 29 Juni 2010 di Surabaya

TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent - Batulicin

Pengintegrasian ke dalam Yayasan Lazaris TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent, Batulicin – Kalimantan Selatan

Menimbang:
1. Bahwa persekolahan di wilayah paroki St. Vincentius Batulicin berupa TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent perlu dilanjutkan dan dikelola secara lebih professional di bawah naungan sebuah yayasan yang sah.
2. Bahwa karya persekolahan tersebut merupakan bentuk partisipasi dalam pembangunan masyarakat melalui bidang pendidikan.

Mengingat:
1. Anggaran Dasar Yayasan Lazaris ps.1 ay.2, ps.2, ps.3 ay.1, dan ps.9 ay.2
2. Dukungan dari Uskup Banjarmasin agar melanjutkan pengembangan persekolahan di Batulicin dan mengelolanya secara lebih profesional.
3. Saran dan pertimbangan para romo CM di Kalimantan Selatan, terutama yang berkarya di Paroki St. Vinsensius Batulicin.
4. Saran dan pertimbangan Pengurus Yayasan Lazaris Surabaya.
5. Rekomendasi hasil survei terhadap karya persekolahan di wilayah paroki Batulicin oleh Litbang Yayasan Lazaris Surabaya pada bulan Januari 2010 mengenai kebutuhan masyarakat akan hadirnya sekolah yang bermutu di Batulicin.
6. Hasil Rapat Pembina Yayasan Lazaris dan DPP CM di Surabaya tanggal 4 Pebruari 2010 dengan agenda pengintegrasian TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent Batulicin ke dalam pengelolaan Yayasan Lazaris.

Memutuskan:
1. Yayasan Lazaris menerima penyerahan tanggungjawab dari CM Provinsi Indonesia atas kelangsungan TKK Taman Harapan dan SDK St. Vincent Batulicin.
2. Menugaskan kepada Pengurus Yayasan Lazaris untuk melaksanakan segala sesuatu yang perlu mengenai serah terima dan pengintegrasian TK dan SD Katolik tersebut ke dalam Yayasan Lazaris Surabaya.
3. Menugaskan kepada Pengurus Yayasan Lazaris untuk segera memindahkan lokasi SDK St. Vincent dan mengembangkannya di atas tanah milik (yang disediakan oleh) CM Provinsi Indonesia di Batulicin.
4. Menyarankan kepada Pengurus Yayasan Lazaris untuk mendirikan suatu perwakilan Yayasan Lazaris di Batulicin guna memperlancar urusan-urusan administratif pengelolaan persekolahan.

Surabaya, 20 Pebruari 2010
Pembina Yayasan Lazaris

Buku "Jalan Vinsensian" Sebagai Pegangan Pembinaan Vinsensian

Pemberlakuan Buku “Jalan Vinsensian” Untuk Pembinaan Semangat Vinsensian

MENIMBANG:
a. bahwa sebagai sebuah lembaga katolik yang mengambil bagian dalam pembangunan di bidang pendidikan, Yayasan Lazaris mencita-citakan “terwujudnya pendidikan yang menumbuhkan pribadi-vinsensian yang utuh, yaitu: beriman mendalam, unggul dalam budi pekerti dan keilmuan, kreatif, serta peduli pada sesama, terutama yang miskin dan lemah;”
b. bahwa seluruh anggota komunitas Yayasan Lazaris, baik guru maupun bukan-guru, baik secara bersama sebagai korps maupun sendiri-sendiri, baik para siswa maupun orangtua siswa, perlu berpartisipasi dan mengusahakan terwujudnya pendidikan yang menumbuhkan pribadi vinsensian yang utuh;
c. bahwa penataan pembinaan semangat Vinsensian dan pengadaan bahan-bahan penunjang dan sarana yang relevan bagi pembinaan itu perlu dilakukan secara terencana dan berkelanjutan demi peningkatan kualitas pegawai dan siswa secara efektif dalam hal beriman, berbudi-pekerti, berilmu mendalam, berkreasi, dan berkepedulian terhadap sesama (Raker Pembinaan Spiritualitas Vinsensian di Sekolah, 10-11 Pebruari 2009).


MENGINGAT:
a. Artikel 11 ayat 3 Statuta CM 1984
b. Artikel 21 Norma Propinsi CM Indonesia 2006
c. Visi-Misi Yayasan Lazaris 1998
d. Pedoman Peraturan Kepegawaian Yayasan Lazaris 2009


MEMUTUSKAN:
1. Menetapkan pemberlakuan buku JALAN VINSENSIAN (terbitan Yayasan Lazaris) untuk menjadi salah satu pegangan dalam pembinaan semangat Vinsensian bagi seluruh anggota komunitas Yayasan Lazaris.
2. Membagikan buku JALAN VINSENSIAN kepada seluruh anggota komunitas Yayasan Lazaris untuk dimanfaatkan sebagai bahan renungan harian di unit-unit kerja.
3. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan dievaluasi setelah 3 (tiga) tahun.


ditetapkan di Surabaya, 27 September 2009
Pada Pesta S. Vinsensius DePaul

Program Misi Yayasan Lazaris Di Wilayah Misi Vinsensian

Program Misi Yayasan Lazaris Di Wilayah Misi Vinsensian

1. Latar Belakang Program Misi
a. Perlunya terus-menerus mengembangkan semangat misioner dan solidaritas vinsensian bagi segenap anggota keluarga besar Yayasan Lazaris.
b. Perlunya memberikan perhatian pada situasi pendidikan di wilayah misi Vinsensian di luar-Jawa (Kalbar, Kalsel, Papua) dan perlunya dukungan untuk pengembangan masyarakat melalui bidang pendidikan.

2. Tujuan Program Misi
Program Misi Yayasan Lazaris dilaksanakan dengan tujuan untuk ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat di pedalaman luar Jawa melalui pengembangan pendidikan, baik formal maupun nonformal, sebagai wujud semangat misioner dan solidaritas vinsensian bagi masyarakat yang terpinggirkan.

3. Para Misionaris yang Menjalankan Tugas Misi
a. Calon Pegawai Tetap Yayasan Lazaris yang berada dalam Masa Orientasi, sebagaimana ketentuan pasal 15 ayat 3 Pedoman Peraturan Kepegawaian 2009: “Calon Pegawai Tetap wajib melaksanakan tugas misi di daerah misi Vinsensian di luar Pulau Jawa (minimal 6 bulan) atau di daerah misi lain dan dengan waktu yang ditentukan oleh Yayasan.”
b. Pegawai Yayasan Lazaris yang sudah menjalani masa kerja sebagai Pegawai Tetap lebih dari 7 tahun, sebagaimana ketentuan pasal 42 ayat 6 Pedoman Peraturan Kepegawaian 2009: “Pegawai Yayasan yang telah menjalani masa kerja sebagai Pegawai Tetap lebih dari 7 (tujuh) tahun mendapatkan kesempatan untuk berkarya di daerah misi secara sukarela dan dengan waktu yang disetujui oleh Yayasan.”

Kamis, 01 April 2010

SEJARAH RINGKAS YAYASAN LAZARIS

A. PENGELOLAAN OLEH TAREKAT BRUDER ST. ALOYSIUS (CSA)


I. PENDIRI PERTAMA

1. Berdasarkan Staatsblad No. 136 tanggal 18 Juli 1880 dan JAVASCHE COURANT No. 59 tanggal 23 Juli 1880, para Bruder Tarekat St. Aloysius yang berkarya di Surabaya (sejak 1862) mendirikan perkumpulan dengan nama VEREENIGING BROUDERS SCHOOL pada tahun 1880. Perkumpulan ini bergerak di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah yang dikenal sebagai BROUDERS SCHOOL. Sekolah-sekolah tersebut adalah:

1.1 Bijzondere Europeesche Lagere Jongens School (ELS).

1.2 Middelbare Uitbrijding Voor La gere Orderwigs School (MULO)

1.3 Horstel Hollandsche Burgerlijke School

2. Sekolah-sekolah tersebut dikenal sebagai:

1. SDK St. Aloysius (ELS Aloysius) di Jl. Gatotan 26 Surabaya, didirikan 7 Juli 1862

2. SDK St. Yosef (ELS St. Yosef) di Jl. Joyoboyo 19 Surabaya, merupakan pecahan dari ELS St. Aloysius pada tahun 1923

3. SMPK St. Yosef (MULO Hollandsche School St. Yosef) didirikan pada 1 Agustus 1948

4. SMAK St. Louis I (Horstel HBS St. Aloysius) didirikan 21 Juli 1951


II. PERUBAHAN NAMA YAYASAN/ SEKOLAH

1. Pada tahun 1936 perkumpulan VEREENIGING BROUDERS SCHOOL berubah menjadi Yayasan dengan nama STICHTING BROUDERS Van Der Heilige Aloysius berdasarkan akte notaris HJ. De Graaf dari Burtenzorg (Bogor) tanggal 10 Juli 1936

2. Pada tahun 1941 – 1945, masa pendudukan pemerintahan Jepang sekolah-sekolah ditutup

3. Pada masa Revolusi 1945 – 1949 sekolah-sekolah dibuka kembali dengan perubahan nama:

- HBS dibuka menjadi Algemene Middelbare School (AMS)

- MULO dibuka tanpa perubahan nama

- ELS dibuka menjadi Algemene Lagere School (ALS)

4. Setelah kemerdekaan tepatnya tahun 1958 Yayasan Stichting Brouders Van Heiligie Aloysius diubah menjadi JAJASAN MARDIWIDJANA berdasar Akte Notaris Mr. Oe Siong Djie tanggal 15 Agustus 1958 No. 33. Sekolah yang dikelola:

4.1 SMA St. Aloysius (Sekarang SMA St. Louis 1)

4.2 SD St. Aloysius

4.3 SD St. Yosef

4.4 SD Don Bosco

4.5 SMP St. Yosef

5. Kemudian pada masa pemerintahan RIS (Republik Indonesia Serikat) mangalami perubahan

- ALS diubah menjadi Sekolah Rakyat (SR) sekarang SD

- MULO diubah menjadi SMP

- AMS diubah menjadi SMA

Sekolah-sekolah yang masuk wilayah pemerintahan RIS dimasukkan kategori Sekolah Pool (Poolschool) disebut Sekolah Republiken


III. PELIMPAHAN YAYASAN

1. Pada tanggal 6 Januari 1975 Jajasan Mardiwidjana menyerahkan

a. SMA St. Louis di Jalan Dr. Sutomo 7 Surabaya dan SD St. Aloysius Jl.Gatotan 26 Surabaya Kepada Romo Tarekat Kongregasi Misi

b. SD St. Yosef dan SMP St. Yosef di Jalan Joyoboyo 19 Surabaya kepada Suster Tarekat Carolus Boromeus.

c. SD Don Bosco kepada Yayasan St. Louisa, Tarekat Suster Putri Kasih. Penyerahan dilakukan oleh Bruder PRA ROQUES atas nama pemegang kuasa Jajasan Mardiwidjana, Kongregasi Misi diwakili Romo R. I. Suharto selaku Provinsial Kongregasi Misi, Sr. Fransisca, CB selaku Provinsial Suster Carolus Boromeus

2. Status Jajasan Mardiwidjana

Agar Sekolah berjalan baik dan tidak mengalami hambatan terutama untuk urusan dengan birokrasi karena status sekolah bersubsidi maka diadakan kesepakatan sebagai berikut

2.1 Jajasan Mardiwidjana sesuai akte tetap menjadi milik Kongregasi St.Aloysius

2.2 Kongregasi Misi untuk sementara meminjam nama Jajasan Mardiwidjana

2.3 Kesepakatan Kongregasi Misi dengan Kongregasi Suster Carolus Boromeus

a. Pengelolaan Yayasan dalam hubungan dengan pemerintah dilaksanakan Kongregasi Misi

b. Pengelolaan sekolah dilakukan dan ditentukan sendiri oleh Kongregasi Carolus Boromeus


B. PENGELOLAAN OLEH TAREKAT ROMO-ROMO KONGREGASI MISI (CM)

I. Masa Transisi

1. Dalam kurun waktu Januari – Maret 1975 semua urusan Yayasan masih ditangani oleh Bruder PRA ROQUES (Bruder Paulus)

2. Romo R. I. Suharto, CM merangkap sebagai pengurus unit SD St. Aloysius Jl.Gatotan 26 Surabaya

3. Romo M. Utomo Purnomo, CM anggota DPP CM menrangkap bertindak sebagai pengurus unit SMA St. Louis Jl. Dr. Sutomo 7 Surabaya

4. Pimpinan Sekolah

a. SMA St. Louis Kepala Sekolah FX. Pur Biyantara, Wakil Kepala Sekolah JB. Soemardi

b. SD St. Aloysius Kepala Sekolah F. J. Tamaela

5. Lingkungan Sekolah

a. Pada sore hari di kedua sekolah tersebut ditumpangi sekolah lain

- SMA St. Louis ditumpangi

* SMA Yos Sudarso

* SMA Dr. Sutomo

* STM Metrika


- SD St. Aloysius ditumpangi

* SMA Budi Luhur


b. Ruangan-ruangan belakang sekolah dihuni beberapa pesuruh dan keluarganya

6. Yayasan belum menjadi anggota Yadapen (Yayasan Dana Pensiun Pendidikan Katolik)

7. Administrasi Yayasan ditangani oleh satu tenaga pelimpahan dari Yayasan Yohanes Gabriel/ Wijana Sejati Bapak Aloysius Sudarto Kantor Yayasan di Jalan Dr. Sutomo 9 kemudian pindah ke Jalan Dr. Sutomo 7 (SMA St. Louis), dan pindah lagi di Jalan Kepanjen 9 sampai sekarang.

8. Penyempurnaan Organisasi Yayasan

8.1. Tanggal 16 Maret 1975 Surat Kuasa penyerahan dari tarekat Bruder Aloysius disempurnakan menjadi BERITA ACARA SERAH TERIMA

a. Untuk membedakan Jajasan Mardiwidjana yang masih diurus Bruder dengan yang diurus oleh Kongregasi Misi diadakan perubahan nomenklatur bagi Yayasan dibawah pengelolaan Kongregasi Misi

b. Kongregasi Misi menggunakan nama Yayasan Mardiwijana cabang Kotamadya Surabaya mengurus 4 sekolah termasuk 2 sekolah yang diserahkan kepada Suster CB

c. Romo R. I. Suharto, CM sebagai Provinsial CM merangkap ketua Yayasan Mardiwijana Kotamadya Surabaya

8.2. Pada tanggal 10 Maret 1983 Yayasan Mardiwidjana cabang kota madya Surabaya berubah menjadi Yayasan Lazaris berdasarkan Akte Notaris Susanti, SH. Nomor 46 kemudian masuk dalam tambahan berita negara RI tanggal 24 Januari 1977 Nomor 7.


II. PERKEMBANGAN LEMBAGA

1. Pada tahun 1977 Romo Michael Utomo Purnomo, CM. selaku Kepala Sekolah SMA St. Louis melakukan pembicaraan dengan pengelola sekolah-sekolah yang menumpang di SMA St. Louis. Romo Michael Utomo, CM. menghendaki agar sekolah-sekolah tersebut tidak lagi menempati gedung SMA St. Louis dan mereka diberi waktu selama satu tahun. Hasil pembicaraan:

1.1 Antara Romo Michael Utomo, CM. dengan Bapak FX. Pur Biyantoro (Ketua Yayasan Yos Sudarso), Bapak EA. Marjono (Kepala SMA Yos Sudarso) menyepakati bahwa SMA Yos Sudarso melebur menjadi SMA St. Louis siang. Perkembangan selanjutnya SMA St. Louis menjadi satu dengan SMA St. Louis sehingga tidak ada SMA St. Louis siang, yang ada adalah SMA St. Louis

1.2 Pembicaraan Romo Michael Utomo, CM. dengan Bapak Kwee Sing Tjoen (Ketua Yayasan Dr. Sutomo)

a. Bapak Kwee Sing Tjoen menolak pemindahan SMA Dr. Sutomo dan STM Mitreka, karena tidak ada kesepakatan maka ditempuh jalur hukum lewat pengadilan. Pengadilan memenangkan Romo Michael Utomo, CM. sehingga mulai tahun 1977 SMA Dr. Sutomo meninggalkan SMA St. Louis secara bertahap

b. Bapak J. Lomanto Suhandojo Kepala STM Mitreka sepakat dengan Romo Michael Utomo Purnomo

* STM Mitreka pindah secara bertahap mulai tahun 1977 tidak menerima murid baru

* Mendirikan STM St. Louis dengan Kepala Sekolah J. Lomanto Suhandojo

2. Tahun 1977 berdiri STM St. Louis berdomisili di SMA St. Louis Jalan Dr. Sutomo 7 dengan Kepala Sekolah J. Lomanto Suhandojo

3. Tahun 1980 Yayasan bekerjasama dengan Kongregasi Suster Puteri Kasih mendirikan SMA St. Louis 2. Romo R. I. Suharto. Suster Tarsisia, PK. Dan Suster Laetitia, PK., Sr. Lourentia, PK. Adalah pelopor berdirinya SMA St. Louis 2. Untuk sementara. SMA St. Louis 2 menempati SD Don Bosco, Jalan Tidar 119 Surabaya kemudian menempati gedung STM St. Louis dan pada tahun 1999 menempati gedung sendiri berdiri berdampingan dengan STM St. Louis, Jalan Tidar 119 Surabaya. Perkembangan selanjutnya karena suatu hal Suster Puteri Kasih mengundurkan diri dari pengelolaan SMA St. Louis 2.

4. Bekerja sama dengan Suzuki pada tahun 2002 mendirikan Pusdiklat Suzuki St. Louis. (Setara D1) bertempat di STM St. Louis


IV. PENGURUS YAYASAN

1. Sampai dengan tahun 1953 Ketua Bruder MFJ V/D Voort Sekretaris Bruder PRA Roques (Bruder Paulus)

2. Tahun 1954 – 1975 Ketua Bruder MA Stroger Sekretaris Bruder PRA Roques

3. Tahun 1975 – 1985 Ketua Romo R. I. Suharto, CM Romo Th. Tandjosukmono Sekretaris CM sebagai Bendahara

4. Tahun 1985 – 1999 Ketua Romo Th. Tandojo Sukmana, CM; Sekretaris Romo L. Karsiyanto, CM; Bendahara Romo J. Haryono, CM; Komisaris Romo JH. Sumarki, CM; kemudian menyusul Romo M. Eddy Prasetyo, CM mengganti Sekretaris

5. 1999 – 2005 Ketua Romo Anton Tanalepi, CM; Sekretaris Romo Tetra Vici Ananta, CM; Bendahara Romo Th. Suparno, CM; kemudian menyusul Romo Paulus Dwintarto, CM mengganti Sekretaris

6. Tahun 2005 – 2006 Ketua Romo Ev.E.Prasetyo W., CM; Sekretaris Romo G. Tri Wardoyo, CM; Bendahara Romo Paulus Dwintarto, CM.

7. Tahun 2006 – 2008

Pembina : Romo A. Sad Budianto, CM ; Romo F. Hardjodirono, CM

Pengawas : Romo W. Murdani, CM; Romo S. Rudy Sulistijo, CM

Pengurus : Romo Ev.E.Prasetyo W., CM (Ketua); Romo G. Tri Wardoyo, CM (Sekretaris); Romo Paulus Dwintarto, CM (Bendahara)

8. Tahun 2008 - 2011

Pembina : Romo A. Sad Budianto, CM ; Romo F. Hardjodirono, CM

Pengawas : Romo W. Murdani, CM; Romo S. Rudy Sulistijo, CM

Pengurus : Romo Ev.E.Prasetyo W., CM (Ketua); Romo E. Tetra Vici Anantha, CM (Sekretaris); Romo Paulus Dwintarto, CM (Bendahara)



sumber tulisan:
F.J. Siswanto, Sekilas Tentang Yayasan Lazaris, (Surabaya: 2008), hal. 3-9

VISI MISI YAYASAN LAZARIS

VISI

Mewujudkan pendidikan yang menumbuh kembangkan pribadi vinsensian yang utuh, yaitu: beriman yang mendalam, unggul dalam budi pekerti dan keilmuan, kreatif serta peduli pada sesama, terutama yang miskin dan lemah.

MISI

1. Mewujudkan pertobatan terus menerus untuk memupuk hubungan kami dengan Allah dan menumbuh kembangkan nilai-nilai dalam diri kami dan sesama.

2. Memperjuangkan kejujuran, kebenaran, keadilan, kepedulian dan kesejahteraan bagi kami, Yayasan Lazaris dan masyarakat.

3. Memprogramkan pembinaan interaksi iman, kepekaan sosial dan karya nyata bagi masyarakat, terutama yang miskin dan lemah.

4. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dan menemukan terobosan­terobosan menghadapi struktur yang menekan dan kemajuan jaman.

5. Menyediakan dan mengembangkan tenaga yang kompeten dalam kependidikan dan pengelolaan Yayasan.

6. Mengadakan dan mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

7. Mengusahakan keakraban, kerjasama, dan saling peduli di antara keluarga besar Yayasan Lazaris.